JAKARTA – Pemanfaatan biodiesel di Indonesia pada 2024 mencatatkan hasil luar biasa. Kementerian ESDM melaporkan realisasi pemakaian biodiesel mencapai 13,15 juta KL atau 115,9% dari target yang ditetapkan sebesar 11,3 juta KL. Keberhasilan ini tak hanya menghemat devisa hingga Rp124,8 triliun, tetapi juga mengurangi emisi karbon sebesar 34,93 juta ton CO2 ekuivalen. Dengan tren yang terus meningkat dalam lima tahun terakhir, pemerintah pun semakin optimis dalam melanjutkan program energi hijau ini.

Tak berhenti di situ, pemerintah telah menetapkan kebijakan mandatori pencampuran biodiesel 40% (B40) mulai 1 Januari 2025, dengan target pemakaian biodiesel naik menjadi 15,62 juta KL. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa jika implementasi B40 berjalan lancar, pada 2026 pemerintah akan mendorong campuran biodiesel 50% (B50). Langkah ini diharapkan bisa mengakhiri ketergantungan Indonesia pada impor solar, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours