TIONGKOK – Harga batu bara global melemah setelah aktivitas manufaktur China turun ke zona kontraksi. Pada perdagangan Selasa (28/1/2025), harga batu bara acuan Newcastle tercatat US$114,75 per ton, turun 1,04% dibandingkan sebelumnya. Penurunan ini dipicu oleh Indeks Manufaktur PMI China yang merosot ke 49,1 pada Januari, menandai kontraksi pertama sejak September 2024, di tengah perlambatan aktivitas pabrik menjelang Tahun Baru Imlek.
Selain melemahnya sektor manufaktur, transisi China menuju energi terbarukan semakin menekan prospek batu bara. Negara ini menargetkan emisi nol karbon pada 2060 dan telah mencatat rekor penambahan kapasitas energi terbarukan sebesar 277 GW sepanjang 2024. Pembangkit listrik energi terbarukan besar seperti Three Gorges Dam, Tengger Desert Solar Park, dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Gansu terus memperkuat bauran energi bersih China lebih cepat dari target 2030.
Tren ini menunjukkan tantangan bagi industri batu bara global, terutama karena China merupakan konsumen utama komoditas tersebut. Dengan meningkatnya investasi dalam energi hijau dan penurunan permintaan industri, harga batu bara berpotensi menghadapi tekanan lebih lanjut dalam jangka panjang.
+ There are no comments
Add yours