JAKARTA – Pemerintah Indonesia siap mempercepat pemanfaatan energi nuklir melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang ditargetkan dimulai pada tahun 2029. Langkah ini menjadi bagian dari Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025-2060, yang menargetkan penambahan kapasitas listrik hingga 443 GW, dengan 79% berasal dari energi baru terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, arus laut, panas bumi, hingga biomassa. Meski begitu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyebutkan bahwa hingga kini belum ada investor yang berminat, mengingat rencana ini masih dalam tahap kajian pemerintah.
Dalam jangka menengah hingga 2034, kapasitas pembangkit listrik ditargetkan bertambah 120 GW, di mana sebagian besar akan dikelola oleh PT PLN dan pemegang wilayah usaha lainnya. Untuk mendukung langkah ini, pemerintah akan mengembangkan teknologi smart grid, meningkatkan efisiensi sistem interkoneksi, serta memperkuat transmisi energi agar mampu mengalirkan listrik ramah lingkungan ke berbagai daerah. Semua ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan listrik yang terus meningkat sekaligus mendukung transisi energi yang lebih hijau.
+ There are no comments
Add yours