Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan signifikan sehari setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS pada Senin (20/1/2025). Berdasarkan data Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,46% menjadi Rp16.280 per dolar AS, posisi terkuat dalam sepekan terakhir. Penguatan ini juga dipengaruhi melemahnya indeks dolar AS (DXY) sebesar 0,95%, dari 109,35 menjadi 108,32 pada pagi ini (21/1).
Pidato pelantikan Trump turut berkontribusi pada sentimen positif pasar. Meski sebelumnya Trump kerap menggembar-gemborkan rencana tarif impor yang agresif, hari pertama masa jabatannya tidak diwarnai pengumuman kebijakan baru terkait tarif. Menurut ekonom KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, absennya kebijakan tarif membuat pasar sedikit tenang, meskipun potensi volatilitas rupiah masih ada. “Pelaku pasar sebaiknya tetap waspada, karena ancaman tarif bisa muncul sewaktu-waktu,” ungkapnya.
Di sisi lain, Maybank Indonesia menilai bahwa penguatan rupiah bersama mata uang Asia lainnya mencerminkan arus masuk dana ke pasar keuangan Indonesia. Investor global merespons positif pidato Trump yang tidak menyebutkan kebijakan perdagangan yang dapat membebani ekonomi internasional. Sementara itu, Bank Mega memprediksi rupiah masih berpeluang menguat dalam waktu dekat karena faktor fundamental yang stabil dan minimnya tekanan permintaan musiman terhadap dolar AS.
+ There are no comments
Add yours