JAKARTA – Ketiadaan susu dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta mendapat perhatian publik. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J. Vermonte, menjelaskan bahwa kebijakan ini dilakukan untuk mendukung ekonomi lokal, khususnya di daerah yang memiliki sentra sapi perah. Di wilayah yang tidak memiliki sentra sapi, susu digantikan dengan sumber protein lain yang memiliki nilai gizi setara.

Philips menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) telah memastikan bahwa kebutuhan protein dalam menu MBG tetap memenuhi standar gizi yang diperlukan. Di Jakarta, menu MBG hari ini terdiri dari ayam, tahu, dan sayur kangkung, yang telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi masyarakat. Menurut Philips, Jakarta tidak termasuk dalam wilayah prioritas distribusi susu karena bukan sentra sapi perah.

Program MBG, yang telah dilaksanakan di 238 titik di 31 provinsi, akan terus berkembang dengan penambahan titik distribusi hingga 2.000 titik pada Agustus 2025. Philips juga menyampaikan bahwa menu MBG akan dievaluasi setiap 20 hari untuk memastikan variasi dan kecukupan gizi sesuai standar yang ditetapkan oleh BGN.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours