JERMAN – Ekonomi Jerman mengalami kontraksi lagi pada 2024, mencatatkan penurunan 0,2% dalam Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan tahun sebelumnya, yang menandai resesi untuk tahun kedua berturut-turut. Ini menjadi resesi terlama bagi ekonomi terbesar Eropa tersebut dalam lebih dari dua dekade. Data ini dirilis oleh Kantor Statistik Federal, Destatis, pada Rabu (17/1/2025).

Jerman menghadapi tekanan ekonomi yang terus berlanjut, termasuk krisis perumahan, tekanan pada industri otomotif, dan ketidakpastian pasar ekspor. Sektor manufaktur dan konstruksi juga terpuruk, sementara sektor jasa mengalami pertumbuhan. “Tekanan siklus dan struktural menghambat pembangunan ekonomi yang lebih kuat,” ujar Presiden Destatis, Ruth Brand.

Lembaga ekonomi Jerman Ifo memperingatkan bahwa kecuali ada reformasi kebijakan ekonomi, Jerman akan kesulitan keluar dari stagnasi pada 2025. Ekonomi diperkirakan hanya akan tumbuh 0,4% jika tidak ada tindakan pencegahan. “Jika kebijakan yang tepat diterapkan, berinvestasi dan bekerja di Jerman bisa menjadi pilihan yang lebih layak lagi, dan perekonomian bisa tumbuh hingga 1%,” tambah Ifo.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours