JAKARTA- Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI memperkirakan inflasi pada 2025 akan tetap rendah, dengan proyeksi berada di kisaran 1,6% hingga 2,1%, sedikit lebih tinggi dari inflasi 2024 yang tercatat 1,57%. Meskipun ada potensi kenaikan harga barang dan jasa, seperti akibat kebijakan baru pemerintah yang mempengaruhi harga barang mewah dan upah minimum, LPEM memperingatkan adanya risiko pelemahan daya beli yang bisa menekan konsumsi. Faktor global, seperti fluktuasi nilai tukar dan kebijakan luar negeri AS, serta risiko inflasi impor, juga turut memengaruhi proyeksi inflasi.
Di sisi lain, LPEM mengidentifikasi beberapa faktor yang bisa memperlambat inflasi, seperti kebijakan fiskal pemerintah yang mendukung daya beli, serta perbaikan infrastruktur logistik yang meningkatkan efisiensi distribusi barang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memprediksi cuaca yang mendukung hasil panen pangan, yang bisa menstabilkan harga bahan pangan. Bank Indonesia (BI) menilai inflasi akan tetap rendah, seiring dengan lemahnyanya konsumsi rumah tangga, terutama pada kelompok masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, yang mendorong BI untuk menurunkan suku bunga sebagai respons terhadap kondisi ini.
+ There are no comments
Add yours