Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengevaluasi produksi biji nikel di tahun 2025 ini. Kemungkinan produksi tersebut akan lebih menurun dibandingkan tahun 2024 lalu.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen) Kementerian ESDM Tri Winarno menegaskan, Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan pertambangan, khususnya nikel, periode 2024-2026 akan dilakukan evaluasi terhadap semua aspeknya.

Hal itu di lakukan, supaya produksi nikel tidak ‘berlebihan’, sebab itu pemerintah lebih mengontrol produksi nikel

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours