JAKARTA —Indonesia bersiap menjadi pemain kunci di pasar global untuk dua komoditas strategis, nikel dan alumina. Produksi nikel Indonesia diproyeksikan dapat menyumbang hingga 75% kapasitas global pada 2026. Namun, kelebihan pasokan tanpa pertumbuhan permintaan yang cukup bisa membuat harga nikel turun. Harga nikel sekarang berada di $15. 800 per ton dan ancaman penurunan permintaan dari China bisa menurunkan harga. Untuk alumina, Indonesia juga menjadi tumpuan baru.
Pasokan baru alumina yang akan masuk pasar pada 2025 diprediksi akan meredakan keketatan suplai global dan menghentikan reli harga alumina yang mencatat rekor tertinggi tahun ini. Pasar diperkirakan akan menemukan keseimbangan baru pada 2025, dengan masuknya kapasitas baru di China, Indonesia, dan India. Harga alumina akan turun signifikan, dengan rata-rata berada di kisaran 3. 600-4. 000 yuan per ton pada tahun itu.
China, Indonesia, dan India akan membantu menambah pasokan baru. Meskipun reli harga alumina tahun ini dipicu berbagai gangguan pasokan, harapan stabilisasi harga muncul dari prospek pasokan baru di 2025.
+ There are no comments
Add yours