JAKARTA — Upaya pemerintah China untuk meningkatkan angka kelahiran belum mengatasi alasan utama penurunan natalitas. Profesor dari Universitas Sydney, Lauren Johnston, menilai kebijakan hanya mendukung keluarga memiliki anak kedua atau ketiga saja. Langkah-langkah terbaru hanya langkah kecil dalam agenda jangka panjang. Meskipun pemerintah telah memberikan subsidi dan keringanan pajak, serta memperpanjang cuti hamil, tetapi penurunan natalitas masih terjadi.
Faktor-faktor seperti kebijakan satu anak di masa lalu, pertumbuhan ekonomi yang lambat, tekanan hidup di kota, dan tingkat pengangguran yang tinggi membuat kaum muda ragu untuk memiliki anak. Beberapa analis percaya bahwa perubahan insentif keuangan dan langkah-langkah yang lebih konkret diperlukan untuk mendukung kelahiran. Kebijakan yang kurang konsisten dan kurang efektif sebelumnya juga tidak membantu.
Namun, beberapa tindakan pemerintah pusat, seperti menyediakan pusat penitipan anak umum dan melonggarkan batasan pinjaman perumahan bagi Keluarga dengan lebih dari satu anak, masih membutuhkan dukungan dan implementasi dari pemerintah daerah yang mengalami kesulitan keuangan
+ There are no comments
Add yours