Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melihat prospek industri manufaktur, termasuk tekstil, tetap positif meskipun banyak tantangan seperti kepailitan, PHK massal, dan persaingan produk impor. Menurut Juru Bicara Kemenperin, optimisme pelaku usaha mencapai 73,3%, naik 1,8% dari bulan sebelumnya. Faktor yang menopang optimisme ini termasuk kebijakan pemerintah baru yang mendukung pasar dan kondisi produksi yang lebih baik. Walau perlambatan ekonomi global diprediksi hingga 2025, prospek industri masih optimis. Meski begitu, isu impor, terutama ilegal, serta deflasi yang menandakan penurunan daya beli masyarakat, menjadi ancaman bagi kinerja industri. Namun, diharapkan penurunan suku bunga akan mendorong investasi dalam negeri dan pertumbuhan sektor industri. IKI bulan Oktober 2024 mencapai 52,75, menunjukkan ekspansi dalam sektor manufaktur, dengan kontribusi besar terhadap PDB. Langkah-langkah pemerintah, seperti regulasi perlindungan terhadap impor produk tekstil, juga mendukung keyakinan pelaku usaha. Semua ini menggambarkan optimisme terhadap pertumbuhan industri manufaktur ke depan.
+ There are no comments
Add yours