AMERIKA SERIKAT – Donald Trump berhasil kembali menduduki kursi kepresidenan Amerika Serikat setelah memenangkan pemilu 6 November 2024, dengan meraih lebih dari 270 suara elektoral yang diperlukan. Trump memperoleh kemenangan di negara-negara bagian yang krusial, seperti Georgia, Pennsylvania, dan Wisconsin, yang memberikan kontribusi signifikan pada total suara elektoralnya, mencapai 295 dibandingkan lawannya, Kamala Harris, yang meraih 226 suara. Kemenangan Trump diprediksi membawa berbagai dampak di sektor ekonomi dan pasar finansial, dengan saham dan nilai mata uang yang mengalami volatilitas.
Kemenangan Trump memicu respon negatif di pasar emas, yang harga komoditasnya turun hingga 3,07% akibat penguatan indeks dolar AS ke level 105,08. Penguatan dolar ini membuat emas menjadi kurang terjangkau, mengingat nilai emas diukur dalam dolar. Analis dari StoneX, Rhona O’Connell, menilai bahwa stabilitas politik yang dibawa kemenangan Trump dan penguatan dolar menjadi tekanan bagi harga emas. Sementara itu, sejumlah investor memperkirakan bahwa kebijakan ekonomi Trump yang pro-pertumbuhan dapat meningkatkan inflasi, yang mungkin membuat The Fed menghentikan pemangkasan suku bunganya.
Kebijakan energi Trump juga diperkirakan berdampak pada harga minyak, dengan janji membuka lebih banyak wilayah publik AS untuk pengembangan energi, kebijakan yang berbeda dengan Joe Biden yang lebih membatasi ekstraksi minyak dan gas. Kebijakan baru ini diprediksi menambah pasokan minyak AS dan dapat menekan harga minyak lebih lanjut. Dalam sektor saham, saham perbankan Indonesia mengalami tekanan akibat kekhawatiran akan proteksionisme ekonomi Trump yang diprediksi mendorong pasar domestik AS dan menjadikan investor lebih tertarik pada pasar dalam negeri AS. Selain itu, saham-saham milik Hary Tanoe mengalami peningkatan signifikan karena hubungan bisnisnya dengan Trump, yang menjalin kerja sama di berbagai proyek properti di Indonesia sejak 2015.
+ There are no comments
Add yours