Jakarta – Harga minyak dunia kembali naik pada Jumat, 1 November 2024, akibat ketegangan yang memanas di Timur Tengah. Laporan dari intelijen Israel menunjukkan bahwa Iran sedang bersiap untuk meluncurkan serangan balasan terhadap Israel dari wilayah Irak, diprediksi sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November. Hal ini membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di AS melonjak 1,95% menjadi $70,61 per barel, sementara harga minyak Brent juga naik dengan persentase yang sama, mencapai $74,12 per barel.
Kenaikan harga ini juga dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa OPEC+ mungkin akan menunda rencana peningkatan produksi minyak hingga bulan depan. Para pelaku pasar khawatir dengan ketidakpastian permintaan minyak dan pasokan yang berpotensi meningkat, sehingga berita terkait ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin memperkuat tren kenaikan harga. Banyak yang mengaitkan tren harga ini dengan situasi politik global, termasuk pemilu AS yang dinilai bisa memengaruhi arah kebijakan energi.
Meski harga minyak sedang dalam tren naik, analis dari IG, Tony Sycamore, menekankan bahwa pemulihan ini masih berjuang untuk menghapus penurunan besar yang terjadi di awal pekan. Menurutnya, harga minyak akan tetap sensitif terhadap hasil pemilu AS dan potensi stimulus dari AS maupun China, sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
+ There are no comments
Add yours