JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merencanakan tiga pendekatan untuk mengelola sumur minyak idle di Indonesia demi meningkatkan lifting. Sekretaris Jenderal ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa langkah pertama adalah mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mengoptimalkan sumur-sumur yang mereka kelola. Jika ini tidak berhasil, kementerian akan membuka peluang kemitraan dengan perusahaan lain dan, jika perlu, mengambil alih pengelolaan untuk mencari mitra strategis.
“Satu kan urusannya yang punya KKKS kan, kedua kita dorong kemitraan, ketiga kalau ini tidak tetap tidak jalan diserahkan ke pemerintah, pemerintah akan mencarikan mitra nya. Nah, kita akan lakukan seperti itu,” ucap Dadan di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).
Dadan menargetkan pemetaan sumur-sumur idle akan selesai dalam waktu dua bulan, meskipun data mengenai jumlah dan lokasi sumur sudah tersedia. Dari total 44.900 sumur minyak hanya 16.500 yang aktif, sedangkan 5.000 sumur idle masih memiliki potensi.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur idle, khususnya yang dimiliki oleh BUMN seperti Pertamina. Ia mengingatkan bahwa pemerintah akan mengambil langkah tegas jika perusahaan tidak segera meningkatkan produksi, mengingat negara memerlukan hasil produksi, bukan hanya izin yang tidak digunakan.
+ There are no comments
Add yours