AMERIKA SERIKAT – Baru-baru ini, McDonald’s di Amerika Serikat menghadapi kasus wabah bakteri E. coli yang terdeteksi di beberapa cabang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengidentifikasi bahwa bawang bombay pada burger Quarter Pounder mungkin terkontaminasi bakteri tersebut, menyebabkan setidaknya 90 orang sakit. FDA dan McDonald’s menyatakan Taylor Farms sebagai pemasok bawang bombay di lokasi terdampak, yang telah menarik produknya dari pasaran untuk investigasi lebih lanjut. Selain itu, petani bawang merah di Washington juga tengah diperiksa terkait wabah ini.
CDC melaporkan bahwa wabah E. coli ini menginfeksi sedikitnya 75 orang dengan 22 orang dirawat di rumah sakit, dan satu di antaranya meninggal dunia. FDA menyebut bahwa strain E. coli O157:H7 yang ditemukan dapat menyebabkan infeksi parah, terutama pada lansia, anak-anak, dan individu dengan kekebalan tubuh rendah. Gejala infeksi bisa muncul beberapa hari hingga sembilan hari setelah konsumsi. Kasus ini telah menyebar di beberapa negara bagian AS, termasuk Colorado, Kansas, dan Michigan.
McDonald’s bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk menemukan sumber pasti wabah ini, dan mereka juga menyelidiki kemungkinan kontaminasi pada daging sapi. Meski tertekan oleh kasus ini, McDonald’s berencana kembali menjual Quarter Pounder setelah sebelumnya menariknya sementara dari sekitar 20% restorannya yang terdampak. Analis memprediksi bahwa peristiwa ini akan berdampak signifikan terhadap reputasi dan operasi bisnis McDonald’s.
+ There are no comments
Add yours