JAKARTA – Laporan terbaru dari International Monetary Fund (IMF) menunjukkan bahwa dunia semakin mengandalkan negara-negara berkembang, khususnya BRICS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan negara-negara maju seperti G7. Dalam laporan berjudul “Policy Pivot, Rising Threats” dari World Economic Outlook edisi Oktober 2024, IMF mencatat bahwa potensi pertumbuhan yang lebih besar akan datang dari negara-negara BRICS dalam lima tahun ke depan dengan China dan India sebagai kontributor utama.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global juga mengalami perubahan dengan IMF menurunkan proyeksi untuk tahun 2025 menjadi 3,2%. Meskipun pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan tetap di angka 3,2%, inflasi global diprediksi melambat menjadi 4,3% pada 2025. IMF juga memperingatkan tentang meningkatnya risiko global, seperti ketegangan geopolitik dan proteksionisme yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Untuk Indonesia, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0% tahun ini, tetapi hanya diperkirakan naik sedikit menjadi 5,1% pada 2025 dan tetap pada angka itu hingga 2029. Inflasi diharapkan stabil di 2,3% pada 2024, sementara neraca transaksi berjalan diperkirakan -1,0% dan tingkat pengangguran mencapai 5,2%. Proyeksi ini menunjukkan tantangan bagi ambisi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
+ There are no comments
Add yours