JAKARTA – Emas telah menjadi salah satu logam mulia yang sangat digemari masyarakat Indonesia sejak lama, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan seperti gelang, anting, dan cincin. Pada masa Kerajaan Hindu Budha, masyarakat Jawa Kuno memborong emas karena harganya yang murah, memenuhi nilai religius, estetik, dan kebutuhan transaksi perdagangan. Di era Majapahit (1293-1527 M), para bangsawan memiliki banyak emas, dan penjelajah asing seperti Tome Pires mencatat bahwa timbunan emas berserakan di beberapa daerah Jawa pada 1515, menunjukkan betapa melimpahnya logam mulia ini.
Kebiasaan masyarakat menggunakan emas juga diamati oleh penjelajah China, Ma Huan, yang mengunjungi Majapahit dan menyoroti bahwa hiasan kepala serta persenjataan banyak yang dilapisi emas. Penjelajah Prancis Denys Lombard juga mengamati melimpahnya emas di Aceh, menyebutnya seolah “tanah yang mengeluarkan emas.” Catatan para penjelajah asing ini akhirnya membuka wawasan tentang kebiasaan masyarakat Indonesia yang memborong emas, yang kemudian memicu eksploitasi emas di pertambangan, dan hingga kini, sebagian pening
+ There are no comments
Add yours