JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ditengah gempuran impor, Pemerintah berencana terbitkan insentif fiskal industri padat karya untuk mengakselerasi transformasi industri. seperti yang disampaikan Sri Mulyani dalam pengumuman hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di kantor pusat Bank Indonesia (BI), Jumat (18/10/2024). “APBN memberikan stimulus fiskal di sektor strategis yang kita harapkan punya daya ungkit atau multiplier terhadap pertumbuhan ekonomi untuk memperkuat rantai pasok global,” ujarnya.
Industri padat karya tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi salah satu industri yang ditekankan oleh Sri Mulyani. Dengan melakukan bea masuk tindakan pengamanan (BMPT) terhadap impor produk kain, karpet, serta tekstil penutup lantai lainnya yang berlaku selama 3 tahun. “Kebijakan ini diharapkan agar daya kompetisi dan proteksi terhadap industri namun tetap menjaga daya saing industri dalam negeri dan menjaga kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi agar bisa tetap berkelanjutan,” ujarnya.
Meskipun demikian, terkait insentif fiskal lain yang akan dikeluarkan di sisa akhir tahun untuk menopang pertumbuhan ekonomi, Menteri keuangan Sri Mulyani belum menjelaskan lebih lanjut.
+ There are no comments
Add yours