BANTEN – Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk. atau Bank Banten (BEKS) memberi tanggapan usai penurunan pencadangan saat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) menanjak. Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan jumlah kredit, kredit kurang lancar dan kredit diragukan yang sebelumnya sebesar masing-masing Rp37,48 miliar, Rp4,25 miliar dan Rp3,8 miliar mengalami kenaikan menjadi Rp3,08 triliun, Rp40,10 miliar dan Rp17,99 miliar per 30 Juni 2024 pada 31 Desember 2024.

Manajemen BEKS terkait hal ini menyatakan penerapan tarif baru CKPN menjadi penyebab terjadinya penurunan dari Rp365,75 miliar per Desember 2023 menjadi Rp320,22 miliar per Juni 2024. “[Kemudian] mapping ulang produk/loan type, di mana terdapat perubahan mapping atas data produk yang memiliki struktur kredit serupa, guna menyesuaikan tarif CKPN dengan karakteristik pinjaman,” demikian pernyataan manajemen Bank Banten dalam keterbukaan informasi, Rabu (16/10/2024).

Ke depan, Bank Banten telah merumuskan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk mengurangi potensi peningkatan kredit bermasalah dan mengelola NPL secara efektif.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours