JAKARTA – Airbus merencanakan pengurangan hingga 2.500 pekerjaan di divisi pertahanan dan luar angkasanya yang setara dengan 7% dari total tenaga kerja di sektor tersebut. Langkah ini diambil setelah perusahaan mengalami kerugian sebesar 1,5 miliar euro dalam bisnis satelit dan pertahanan akibat keterlambatan dan biaya yang meningkat. Pemangkasan ini akan dilakukan secara bertahap hingga pertengahan 2026 setelah melakukan pembicaraan dengan serikat pekerja.

CEO divisi pertahanan, Mike Schoellhorn mengungkapkan bahwa perusahaan perlu beradaptasi agar tetap kompetitif di pasar luar angkasa yang menantang. Meskipun Airbus telah memulai rencana penghematan sejak Juli, mereka masih menunggu hasil dari diskusi konsolidasi dengan mitra seperti Leonardo dan Thales.

“Ini mengharuskan kami untuk menjadi lebih cepat, lebih ramping, dan lebih kompetitif,” ucap Schoellhorn dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.

Sementara anggaran pertahanan Eropa meningkat setelah invasi Rusia ke Ukraina. Sebagian besar pengeluaran lebih terfokus pada amunisi dan misil bukan pada platform besar yang diproduksi oleh Airbus. Pemotongan pekerjaan ini diperkirakan akan dilakukan terutama melalui pensiun atau keberangkatan sukarela.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours