PINANG – PT KIS Biofuels (KIS Group) Indonesia telah memulai pembangunan pabrik biomethane compressed natural gas (bio-CNG) ketiga di Sumatra Utara yang memanfaatkan limbah cair dari pabrik kelapa sawit PT Tolan Tiga Indonesia. Pabrik ini akan menjadi penyedia bahan bakar alternatif untuk PT Unilever dan mendukung upaya pemerintah untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060, dengan total investasi mencapai US$3,6 juta.
“Kami percaya Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen biofuel atau bahan bakar alternatif terbesar, terutama di Asia” ucap Raghunath usai prosesi peletakan batu pertama pabrik bio-CNG di Desa Kebun Perlabian Labusel, Kamis (10/10/2024).
Pabrik bio-CNG yang terletak di Desa Kebun Perlabian ini diperkirakan dapat menghasilkan 320-350 MMbtu biogas per hari serta kredit karbon sekitar 40.000-45.000 ton per tahun. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, dan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Bupati Labusel, Edimin menyatakan bahwa keberadaan pabrik ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pembangunan infrastruktur energi. KIS Group sebelumnya telah mendirikan tujuh pabrik bio-CNG di Indonesia, dengan target untuk membangun total 25 pabrik hingga tahun 2026.
+ There are no comments
Add yours