JAKARTA – Harga emas mengalami penurunan pekan ini meskipun ketegangan di Timur Tengah masih berlangsung. Dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan yang mengurangi harapan akan pemotongan suku bunga oleh bank sentral. Pada pekan ini, harga emas turun 0,22% dan ditutup pada US$2.652,24 per troy ons pada hari Jumat (4/10/2024).
Kenaikan dolar AS yang terlihat dari lonjakan indeks dolar (DXY) sebesar 0,49%, membuat emas lebih mahal bagi investor dengan mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan. Data terbaru menunjukkan peningkatan dalam jumlah lapangan kerja, dengan non-farm payroll (NFP) naik menjadi 254 ribu dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%.
Analis mengingatkan bahwa meskipun ketegangan geopolitik meningkat, emas tetap bisa berfungsi sebagai aset aman. Jika situasi ini berlanjut, harga emas bisa kembali mendekati US$2.700. Namun, pasar cenderung skeptis terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih signifikan.
+ There are no comments
Add yours