JAKARTA – Berdasarkan data Revinitv per Selasa (1/10/2024) pukul 10.00 WIB harga minyak dunia untuk kontrak Brent tercatat US$71,89 per barel, naik tipis 0,17%. Sementara acuan WTI naik 0,28% menjadi US$68,35 per barel. Hal ini cenderung stagnan meskipun perang Arab memanas. China sebagai importir minyak mentah terbesar dunia menunjukan kekhawatirannya karena pertumbuhan permintaan lebih lemah dari pada perkiraan tahun ini.
Harga Brent berjangka turun 9% mengakhiri September, hal ini merupakan penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan penurunan terbesar sejak November 2022. Penurunan kuartal terbesar dalam setahun, harga Brent anjlok 17%. Ketegangan antara Israel dan kelompok islam Hezbollah telah meningkatkan potensi Iran, produsen minyak dan anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang mendukung misi tersebut, dalam terlibat langsung dalam konflik dan menganggu ekspor dari wilayah tersebut.
Namun, diperkirakan produsen utama akan melakukan penigkatan produksi sebelum akhir tahun. “Minyak mentah sedikit berubah karena para pedagang menilai prospek di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan. “Risiko gangguan pasokan di Timur Tengah diimbangi oleh prospek kenaikan produksi dari OPEC. Meskipun ada upaya untuk menstabilkan pasar minyak, harga tetap berada di bawah tekanan,” tambah mereka. Peningkatan produksi sebesar 180.000 barel per hari dijadwalkan akan dilakukan OPEC+ yaitu terdiri dari anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia pada Desember mendatang.
+ There are no comments
Add yours