JAKARTA – Proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi emiten semen hingga akhir 2024, terutama dengan adanya penurunan suku bunga acuan dari The Fed di kisaran 4,75% – 5% dan Bank Indonesia (BI) sebesar 6%. Penurunan ini membuka peluang bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan semen melalui sektor properti.
Corporate Secretary Indocement, Dani Handajani menyatakan bahwa Penurunan ini berpotensi menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang akan mendukung kinerja sektor properti dan meningkatkan permintaan semen. Indocement memperkirakan pertumbuhan pasar semen domestik sekitar 2%-3% pada 2024, dengan fokus pada peningkatan efisiensi di pabrik-pabrik mereka.
“Penurunan suku bunga KPR pada akhirnya akan mendorong kinerja sektor properti, termasuk peningkatan permintaan semen untuk renovasi maupun pembangunan properti baru,” terangnya pada Rabu (25/9/2024).
Direktur Keuangan dan dan Manajemen Portofolio Semen Indonesia, Andriano Hosny Panangian menyatakan bahwa penurunan suku bunga akan memberikan dampak positif bagi industri semen, terutama di pasar ritel yang menyumbang 70% dari pendapatan. Namun, ia menekankan bahwa efek dari penurunan suku bunga ini tidak akan segera terasa dalam sisa tahun ini dan diperkirakan baru akan terlihat pada 2025.
+ There are no comments
Add yours