Jakarta – Qualcomm dikabarkan tengah melakukan negosiasi untuk mengakuisisi Intel, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk mempercepat diversifikasi portofolio perusahaan dalam industri semikonduktor. Kesepakatan ini menarik perhatian karena akan menyatukan dua raksasa dalam sektor chip, namun juga menghadapi tantangan besar, terutama terkait unit manufaktur Intel yang merugi. Para analis memperingatkan bahwa merestrukturisasi atau menjual unit tersebut akan sulit dilakukan, mengingat kerugian yang dialami.
Proses akuisisi ini tidak hanya akan menciptakan entitas baru dengan pangsa pasar yang signifikan dalam smartphone, PC, dan server, tetapi juga berpotensi memicu pengawasan antimonopoli yang ketat secara global. Bob O’Donnell, pendiri TECHnalysis Research, menyatakan bahwa meskipun akuisisi ini masuk akal dari perspektif produk, realitas yang dihadapi Qualcomm jauh lebih kompleks, terutama dalam memisahkan lini bisnis Intel yang beragam.
Dengan nilai pasar Intel yang kini turun di bawah US$100 miliar dan Qualcomm bernilai sekitar US$190 miliar, kesepakatan ini berpotensi dibiayai melalui saham. Analis menunjukkan bahwa Qualcomm, yang memiliki kas sekitar US$7,77 miliar per 23 Juni, mungkin akan menghadapi kekhawatiran dari investor, terutama mengingat pengalaman sebelumnya ketika usaha akuisisi NXP Semiconductors senilai US$44 miliar dibatalkan akibat ketidakmampuan mendapatkan persetujuan dari regulator.
+ There are no comments
Add yours