JAKARTA – Pemerintah memprediksi produksi beras Indonesia di tahun 2024 diprediksi mengalami penurunan. Total selama Januari-Oktober 2024, produksi beras nasional ditaksir turun 1,42 juta ton menjadi 26,93 juta ton dibandingkan periode sama tahun 2023. Pada saat yang sama, konsumsi ditaksir mengalami kenaikan 0,98% atau sekitar 250.000 ton menjadi 25,74 ton dibandingkan periode sama tahun 2023.
Di sisi lain, stok beras pemerintah saat ini dilaporkan tercatat sebanyak 1,526 juta ton. Stok tersebut berasal dari gudang milik 2 BUMN pangan, Perum Bulog dan ID Food. Angka tersebut merupakan data cadangan pangan pemerintah (CPP) per 20 September 2024 yang diungkapkan Sestama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024. Pernyataan tersebut ditayangkan di kanal Youtube Kemendagri, Senin (23/9/2024).
“Beras di Bulog itu masih relatif aman. Cadangan Pangan Pemerintah di Bulog itu ada 1,5 juta ton. Masih relatif aman walaupun bantuan-bantuan pangan masih tetap berjalan. Kemudian stok beras di Pasar Cipinang juga masih relatif aman, 46.968 ton. Dan ada CPPD 7.046 ton. Normalnya, harusnya ada minimal 30.000 ton di Pasar Induk Beras Cipinang itu. Dan ini ada 40.000 ton. Artinya masih sangat cukup,” jelasnya.
Menurut prediksi Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada saat rapat dengan Komisi IV DPR RI pada Senin (13/11/2023), impor beras Indonesia di tahun 2024 mencapaikan 5 juta ton. Yang mana melonjak dari tahun 2023 yang sebanyak 3,5 juta ton. Di lain sisi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga pernah mengatakan, RI berpotensi kekurangan beras 5 juta ton di tahun 2024 ini.
+ There are no comments
Add yours