Jakarta – Kinerja Intel mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024, dengan kehilangan setengah dari nilai pasarnya, menjadikannya tahun terburuk dalam 50 tahun terakhir. Perusahaan chip terbesar dunia ini kini dihadapkan dengan persaingan ketat, terutama dari Nvidia yang kapitalisasinya 30 kali lipat lebih besar. Kondisi ini memaksa Intel memangkas 15 ribu pekerja, atau lebih dari 15% tenaga kerjanya.
Intel tengah merencanakan pemisahan divisi manufaktur dari bisnis utama desain dan penjualan prosesor komputer. Qualcomm disebut-sebut telah melakukan pendekatan untuk mengambil alih divisi manufaktur ini. Namun, kedua perusahaan belum memberikan komentar resmi mengenai kemungkinan akuisisi tersebut.
Meskipun dalam kondisi sulit, CEO Intel, Pat Gelsinger, menyatakan bahwa perusahaan akan mempertahankan operasional pabriknya. Intel juga menyiapkan divisi pengecoran internal yang akan berdiri sendiri dengan dewan direksi dan tata kelola terpisah. Selain itu, perusahaan siap meluncurkan teknologi manufaktur 18A pada tahun 2025, dengan pelanggan besar seperti Amazon yang sudah menantikan produksi dari pabrik tersebut.
+ There are no comments
Add yours