JAKARTA – Nilai rupiah tengah menguat terhadap dolar AS. Hal ini disebabkan oleh data inflasi produsen AS yang bergerak lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya dan ekspektasi pelaku pasar. Dirujuk dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,19% di angka Rp15.395/US$ pada hari ini, Jumat (13/09). Berbeda dengan penutupan perdagangan kemarin (12/09) yang melemah sebesar 0,19%. Sementara DXY pada pukul 08:53 WIB turun 0,25% di angka 101,11. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 101,36.
Amerika baru saja merilis data terkait klaim pengangguran yang semakin menambah kondisi terkini pasar tenaga kerja AS dan data inflasi produsen. Menurut data tersebut, tingkat pengangguran yang turun menjadi 4,2% pada Agustus dari level tertinggi hampir tiga tahun sebesar 4,3% yang dicapai pada bulan Juli dan inflasi dasar yang mengindikasikan adanya kekakuan bulan lalu.
Sedangkan nflasi produsen AS secara tahunan tampak lebih rendah dari yang diperkirakan, yaitu sebesar 1,7% pada Agustus 2024, angka terendah dalam enam bulan, menurun dari kenaikan yang direvisi turun menjadi 2,1% pada Juli dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 1,8%. Hal ini menunjukan jika The Fed harusnya memangkkas suku bunganya dalam waktu dekat.
+ There are no comments
Add yours