Jakarta – Tabungan nasabah kaya dengan nominal di atas Rp 5 miliar mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir, tumbuh sebesar 33,9% pada periode Juli 2021 hingga Juli 2024. Namun, pertumbuhan tabungan nasabah dengan saldo kurang dari Rp 100 juta melambat, hanya naik 11,9%. Hal ini membuat sejumlah bankir khawatir karena ketimpangan tersebut dapat berdampak pada kualitas kredit, terutama di segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

Penurunan kelas menengah turut menjadi perhatian, dengan 9,48 juta orang dari kelas menengah terdegradasi menjadi kelas menengah rentan atau kelompok rentan miskin sejak 2019 hingga 2024. Fenomena ini dikhawatirkan memengaruhi daya beli masyarakat serta kemampuan menabung mereka, terutama pada segmen menengah bawah. Meski demikian, bank besar seperti Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat pertumbuhan tabungan tetap terjaga karena peningkatan simpanan dari nasabah kaya.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa situasi ini mencerminkan pemulihan ekonomi berbentuk ‘K’ atau *K-Shaped recovery*, di mana sebagian industri dan kalangan kaya mengalami keuntungan sementara sektor lain dan kelas bawah terpuruk. Pemulihan ini terlihat jelas pada segmen nasabah kaya yang terus menabung, sementara nasabah kecil menghadapi tantangan ekonomi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours