Jakarta – Harga batu bara acuan ICE Newcastle kembali merosot selama dua hari berturut-turut, menyentuh level terendah sejak Juli 2024. Pada perdagangan Selasa (10/9/2024), harga batu bara untuk kontrak Oktober turun 2,02% ke US$ 135,60 per ton, memperpanjang tren penurunan yang sudah berlangsung selama lima pekan berturut-turut.
Penurunan ini didorong oleh melemahnya permintaan, terutama dari China, yang ekonominya sedang melambat dan memicu perlambatan ekonomi global. Potensi kelebihan produksi di China juga menjadi faktor tambahan yang menekan harga. Global Energy Monitor (GEM) melaporkan China berencana meningkatkan kapasitas produksi batu bara hingga 1 miliar ton dalam tiga hingga lima tahun mendatang, dengan 35% dari ekspansi tersebut sudah dalam tahap konstruksi.
Di sisi lain, India, salah satu importir batu bara terbesar selain China, justru mencatatkan peningkatan produksi. Pada periode April hingga Agustus 2024, produksi batu bara India mencapai 384,07 juta ton, tumbuh 6,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 361,1 juta ton.
+ There are no comments
Add yours