NUSA DUA – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi menyatakan Indonesia telah melakukan diskusi dengan berbagai pemimpin internasional mengenai langkah-langkah untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. Ia menegaskan Indonesia siap untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sesuai dengan tuntutan dari negara-negara maju.
Namun, Luhut menggarisbawahi dua hal yang perlu diperhatikan oleh negara-negara maju agar penghentian PLTU dapat dilakukan dengan lancar. Pertama, dukungan dalam negosiasi dengan pemberi pinjaman diperlukan untuk mengatasi risiko hukum jika proyek batu bara dihentikan secara mendadak. Kedua, pengelolaan pendanaan untuk transisi energi harus dilakukan dengan cermat, dan Indonesia merasa telah memahami tantangan ini tanpa perlu bimbingan tambahan dari negara maju.
“Kita, Indonesia, sangat memahami hal ini. Tidak perlu negara maju menguliahi kami tentang apa yang harus dilakukan untuk transisi energi,” ucap Luhut.
Luhut juga mengungkapkan meskipun 86% konsumsi energi Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil, negara ini memiliki potensi besar untuk sumber energi terbarukan, sekitar 3.800 gigawatt. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pengembangan jaringan energi terbarukan yang kuat untuk memanfaatkan potensi ini secara maksimal.
+ There are no comments
Add yours