JAKARTA – Industri tekstil Indonesia didera masa sulit. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan terus terjadi sebagai upaya mempertahankan usaha.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi berpendapat, salah satu alasan adanya PHK masal ini karena minimnya penjualan produk tekstil. Seperti yang terjadi di PT Sinar Panca Jaya di Semarang. Perusahaan tersebut akhirnya kolaps walaupun telah melakukan PHK pada 340 karyawan di bulan Agustus.
Ristadi berharap pemerintah dapat bertindak cepat untuk mengatasi gelombang PHK yang terus terjadi. Karena menurutnya, PHK menyisakan dampak menyedihkan bagi pekerja yang kehilangan sumber penghasilan. Menyebabkan kesulitan finansial, seperti kesulitan memenuhi biaya hidup sehari-hari, hingga biaya sekolah, hingga tagihan cicilan.
“Yang bikin depresi korban PHK itu karena biaya sekolah sama tagihan-tagihan, cicilan motor. Prihatin banget,” kata Ristadi pada Selasa (10/09).
+ There are no comments
Add yours