JAKARTA – Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H. Wibowo meyakini ramalan Dana Moneter Internasional (IMF) soal stagnasi pertumbuhan ekonomi Indonesia era pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto akan salah besar.

Menurut Dradjad, pertumbuhan ekonomi pemerintahan Prabowo ke depan bisa mencapai 6-7% seperti yang janji kampanye. Dia yakin, IMF akan tarik kembali ramalannya yang sebut pertumbuhan ekonomi RI stagnan di angka 5,1% dari 2024—2029.

Ekonom Indef menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga strategi utama yang disiapkan untuk hadapi tantangan perlambatan ekonomi tersebut. Pertama, stimulus Keynesian dari APBN.
“Itu diwujudkan antara lain melalui program-program yang langsung dirasakan masyarakat dan sekaligus menjaga konsumsi rumah tangga. Selain itu, untuk membiaya program-program pro-bisnis seperti kebijakan pengadaan pemerintah, program-program pro ekspor, dan seterusnya,” ungkap Dradjad.

Kedua, pemerintahan Prabowo ingin menciptakan ekosistem sedemikian rupa agar konsumsi rumah tangga terutama belanja kelas menengah bisa stabil bahkan tumbuh.

Ketiga, deregulasi dengan memangkas berbagai peraturan kementerian/lembaga yang kontra produktif terhadap iklim berusaha dan investasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours