JAKARTA – Waralaba kopi asal Amerika Serikat , Starbucks, melaporkan kondisi pendapatannya di April-Juni 2024. Hal ini terungkap dari rilis kondisi keuangannya, Selasa (30/7/2024).
secara rinci, penjualan bersih turun 1% secara year-on-year menjadi US$ 9,11 miliar (Rp 149 triliun). AS dan China mencakup 61% dari portofolio global perusahaan, dengan masing-masing memiliki 16.730 dan 7.306 toko gerai Starbucks. di AS, penjualan turun 6% dan untuk penjualan di toko yang sama di dalam negeri turun 2%.
Hasil tersebut muncul setelah laporan laba rugi pada April lalu yang mengecewakan dan menuai tanggapan keras di Wall Street. Narasimhan menekankan peningkatan pelatihan, manajemen karyawan, dan peningkatan teknologi yang membuahkan hasil.
Starbucks menghadapi persaingan yang lebih ketat dari kedai kopi lokal yang menurunkan harga raksasa kopi tersebut. Namun, ia menyebut transaksi harian rata-rata dan penjualan mingguan di China telah meningkat secara berurutan dari kuartal ke kuartal.
+ There are no comments
Add yours