Jakarta,- Proyeksi mata uang dunia cenderung mengalami penguatan di tengah ekspektasi pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada semester II-2024.
Inflasi AS tercatat melandai yang pada Juni 2024 sebesar 3% year on year/yoy atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 3,3% yoy, pertumbuhan rata-rata upah di AS cenderung dalam tren menurun, Hal ini menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja di AS melemah dan mengindikasikan adanya pelemahan aktivitas ekonomi.
rupiah yang diperkirakan cenderung mengalami penguatan pada sisa tahun ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan sampai dengan akhir tahun secara rata-rata rupiah akan berada di level Rp15.700-Rp16.100.
Perry mengatakan bahwa ada empat faktor yang diyakini bank sentral akan membawa rupiah menguat, yaitu penurunan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini, penguatan imbal hasil portofolio Indonesia, termasuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI dan Surat Berharga negara atau SBN, kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang baik, serta dukungan pemerintah terhadap upaya menjaga stabilitas kurs.
+ There are no comments
Add yours