Jakarta, – Perubahan iklim bisa merusak keseimbangan planet Bumi. Hal ini, kemudian dapat menyebabkan peningkatan bencana bencana alam yang menakutkan, seperti kebakaran hutan, tanah longsor, tsunami, angin topan, dan gempa bumi.
Para ahli memperingatkan bahwa perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas gempa tektonik, jenis gempa paling berbahaya dan sulit diprediksi. Pemanasan global yang menyebabkan pencairan gletser lebih cepat membuat evakuasi terencana hampir mustahil.
Ahli seismologi dari Survei Geologi Kanada dan Universitas Victoria, John Cassidy, mengungkapkan bahwa mencairnya air gletser menyebabkan gempa bumi. Proses ini terjadi ketika daratan yang sebelumnya berada di bawah tekanan es, naik kembali setelah es mencair. Seperti halnya pool noodle yang naik ke permukaan setelah tekanan dilepaskan, perbedaan tekanan tersebut dapat mengaktifkan patahan dan memicu gempa bumi.
Ahli geofisika Marco Bohnhoff dari GFZ Helmholtz Center Potsdam dan Free University Berlin memperingatkan tentang potensi gempa bumi yang dipicu oleh kenaikan permukaan air laut. Bohnhoff menjelaskan bahwa peningkatan tekanan air di dasar laut dapat meningkatkan tekanan pada garis patahan dekat pantai, yang berpotensi memicu gempa bumi. Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dapat memperkuat getaran gempa, menambah ancaman dari fenomena alam ini.
+ There are no comments
Add yours