Perubahan iklim ekstrem menjadi perhatian besar tahun ini, dengan banyaknya bencana akibat kerusakan lingkungan. Krisis iklim ini mendorong manusia dan dunia bisnis untuk bertindak menyelamatkan bumi. Dampak perubahan iklim terlihat jelas dengan banjir bandang di Brasil dan Timur Tengah, suhu ekstrem di Asia, serta longsor di Papua New Guinea. Indonesia juga terdampak dengan banyaknya bencana alam seperti banjir dan longsor, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia dan bisnis sejak tahun 1800-an.

Laporan IPCC tahun 2021 menyatakan bahwa emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia telah meningkatkan suhu bumi hampir 2 derajat Fahrenheit (1,1 derajat Celcius) sejak era pra-Industri (sejak 1750). Diperkirakan suhu rata-rata global akan mencapai atau melebihi 1,5 derajat C (sekitar 3 derajat F) dalam beberapa dekade mendatang. Studi London School of Economics and Political Science (LSE) memperkirakan kerugian akibat perubahan iklim bisa mencapai US$ 1-1,8 triliun pada 2050.

Dampak besar perubahan iklim ini mendorong banyak pihak, termasuk perusahaan, untuk beralih ke praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan. Banyak perusahaan menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan prinsip bisnis yang berkelanjutan.

CNBC Indonesia memperkenalkan pemeringkatan bisnis hijau (green business ratings) untuk menilai perusahaan yang lebih peduli pada praktik bisnis ramah lingkungan. Pemeringkatan ini menggunakan indikator dan kriteria tertentu yang mencakup aspek keberlanjutan seperti efisiensi energi, pengelolaan limbah, perlindungan alam, tanggung jawab sosial perusahaan, dan pembiayaan.

Fokus penilaian tahun ini adalah pada peran dan kebijakan perusahaan dalam mendukung transisi energi, baik melalui pembiayaan atau perbaikan model bisnis. Pemeringkatan green business memberikan beberapa manfaat. Pertama, membantu perusahaan meningkatkan praktik bisnis berkelanjutan melalui adopsi teknologi dan proses ramah lingkungan. Kedua, memberikan panduan bagi pemangku kepentingan seperti investor, konsumen, dan masyarakat dalam membuat keputusan berkelanjutan. Ketiga, mendorong persaingan sehat di antara perusahaan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka.

Pemeringkatan ini melibatkan perusahaan dari berbagai sektor karena transisi energi hijau dan kepedulian lingkungan harus dilakukan oleh semua sektor tanpa memandang core bisnis perusahaan. Penting bagi semua pihak untuk bergerak bersama demi menyelamatkan bumi dan mengurangi dampak krisis iklim untuk kehidupan yang lebih baik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours