PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) melaporkan tingkat non-performing financing (NPF) naik menjadi 1,68% pada April 2024 setelah momen libur Lebaran, meski pada kuartal I-2024 NPF turun dari 1,79% ke 1,66%. Angka ini masih di bawah rata-rata NPF gross perusahaan pembiayaan yang tercatat OJK sebesar 2,45% pada Maret 2024.
Direktur Manajemen Risiko, Ari Prayuwana, menyebut kenaikan NPF disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat dan keterlambatan pembayaran pasca-Lebaran, namun BRI Finance optimis menjaga rasio NPF di bawah 2% hingga akhir tahun. Berbagai langkah strategis dilakukan untuk menekan NPF, termasuk pembiayaan selektif dan penguatan AR Management.
Selain itu, BRI Finance berencana ekspansi bisnis secara selektif, fokus pada pembiayaan high yield segment seperti mobil bekas dan refinancing, serta menargetkan pertumbuhan solid hingga akhir tahun 2024. Ari menegaskan komitmen perusahaan pada pengelolaan keuangan stabil dan pertumbuhan berkelanjutan, sambil terus berinovasi sesuai perubahan pasar.
+ There are no comments
Add yours