Bappenas mengungkapkan bahwa masalah pengangguran di kalangan anak muda tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara maju seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki, menjelaskan bahwa di Jepang, banyak pemuda yang enggan bekerja karena merasa nyaman tinggal dengan orang tua, sementara di Jerman, program kesejahteraan berupa tunjangan pengangguran membuat banyak anak muda memilih tidak bekerja. Untuk mengatasi hal ini, kedua negara memperketat kebijakan tunjangan pengangguran.
Di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 9,9 juta pemuda berusia 15-24 tahun yang tidak bekerja atau mengikuti pelatihan pada tahun 2023. Masalah ini disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri untuk melamar kerja dan kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka. Situasi serupa juga terjadi di Amerika Serikat, di mana persaingan ketat membuat banyak lulusan muda menganggur.
+ There are no comments
Add yours