Ekonom senior Raden Pardede menyatakan bahwa Indonesia perlu memanfaatkan bonus demografi yang sedang terjadi saat ini. Sebab, jumlah pekerja produktif yang melimpah ini tidak akan bertahan selamanya. Raden mengatakan bahwa dunia sedang mengalami perubahan, dengan negara-negara maju menghadapi populasi yang menua, yang menghambat pertumbuhan ekonomi mereka. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
Raden menyatakan, “Proyeksi dari World Bank, IMF, OECD dan ADB mengatakan negara maju itu akan turun, bahkan China tidak lagi bisa tumbuh seperti dulu.”
Raden menyatakan bahwa populasi yang menua di negara maju merupakan peluang bagi Indonesia yang penduduknya masih muda, dengan rata-rata usia 30 tahun. Namun, ia mengingatkan bahwa Indonesia akan memasuki fase penuaan demografi pada 2040. Oleh karena itu, ia menyarankan agar Indonesia memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik-baiknya.
Ekonom senior Raden Pardede membahas kondisi demografi Indonesia, menyoroti hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan fakta mengkhawatirkan. Pada 2023, terdapat sekitar 9,9 juta penduduk muda (usia 15-24 tahun) di Indonesia yang masuk kategori NEET (tidak bersekolah, bekerja, atau menjalani pelatihan). Sebagian besar dari mereka adalah Gen Z, yang seharusnya berada di masa produktif. Persentase NEET di kalangan penduduk usia 15-24 tahun mencapai 22,25% dari total populasi dalam kelompok usia tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus memantau perkembangan penyerapan tenaga kerja, tetapi belum mengungkapkan bentuk dukungan yang akan disiapkan untuk mendorong masyarakat produktif agar cepat masuk dunia kerja.
+ There are no comments
Add yours