Kalangan pengusaha, termasuk Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Chandra Wahjudi, merespons penurunan cadangan devisa negara yang dipicu oleh gejolak nilai tukar rupiah dan pembayaran utang negara.
Meskipun cadangan devisa negara per April 2024 tercatat menjadi yang terendah sejak Desember 2022, Chandra menilai kondisinya masih cenderung aman. Namun demikian, dia menekankan perlunya pemerintah mengantisipasi potensi penguatan dolar AS di masa mendatang yang bisa menguras cadangan devisa lebih dalam. Selain itu, Chandra menyoroti bahwa kebijakan hilirisasi dan DHE SDA belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan cadangan devisa negara.
Dia menyarankan upaya pemerintah untuk meningkatkan cadangan devisa, termasuk dengan mendorong kinerja ekspor dan memberlakukan kebijakan yang lebih sederhana. Relaksasi aturan DHE dan insentif kepada eksportir juga dianggap perlu dilakukan untuk membantu mengelola arus keuangan mereka. Meskipun cadangan devisa negara masih dianggap cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, Bank Indonesia menegaskan perlunya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global.
+ There are no comments
Add yours