Restoran Pizza Hut mengalami kerugian besar Rp58,6 miliar di kuartal I 2024 setelah terkena aksi pemboikotan produk pro Israel. Bertambahnya kerugian emiten bersandi PZZA ini naik ke 15,29% secara tahunan. Terkait penjualan bersihnya turun 24,22% yoy yakni Rp638,1 miliar sehingga laba bruto menurun ke Rp432,9 miliar atau 22,23% yoy.
Anjloknya penjualan Pizza Hut terasa di Kota Jakarta. Pada tiga bulan pertama, penjualan di kota tersebut anjlok 20,97% yoy yakni Rp262,11 miliar. Kondisi ini diikuti wilayah Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan bagian timur lainnya.
Penjualan Pizza Hut di Jawa Barat turun 20% dibanding tahun sebelumnya, sejalan dengan Jakarta. Jawa Barat menyumbang 29,29% dari total penjualan Pizza Hut di seluruh Indonesia. Sementara turun paling tajam ada di Sulawesi yakni 37,18% yoy. Penjualan di Sumatra melemah 31,82% yoy. Sedangkan penjualan produk Pizza Hut di wilayah timur melemah hingga 8% yoy.
Gerakan boikot yang merata telah menyebabkan sepi di banyak gerai Pizza Hut di Indonesia, menurut manajemen Sarimelati Kencana. Direktur PZZA Boy Ardhitya Lukito mengakui bahwa boikot telah memengaruhi kinerja perusahaan, dengan dampak serupa juga dialami oleh perusahaan franchise lain di sektor makanan dan minuman.
+ There are no comments
Add yours