Imbal hasil atau yield SBN yang terus meningkat telah berdampak pada penurunan kinerja reksa dana pendapatan tetap berbasis SBN, sementara kinerja reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi tetap stabil. Data dari Edvisor.id menunjukkan bahwa yield SBN tenor 10 tahun pada akhir perdagangan 26 April 2024 mencapai 7,20%, naik dari 6,69% pada Maret 2024.

Investor asing juga tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp 2,47 triliun dalam periode 22-25 April 2024, terutama di pasar SBN dan saham. Selain itu, dari 10 reksa dana pendapatan tetap dengan dana kelolaan besar, semuanya didominasi oleh reksa dana berbasis obligasi atau sukuk korporasi, bukan SBN. Insight Simas Asna Pendapatan Tetap Syariah I Asna menjadi reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja terbaik dalam sebulan, mencapai 1,2%.

Reksa dana berbasis obligasi atau sukuk korporasi menjadi pilihan bagi investor yang menginginkan diversifikasi portofolio dengan stabilitas nilai dan imbal hasil yang lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa obligasi atau sukuk korporasi memiliki risiko gagal bayar yang harus dipertimbangkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours