Pada kuartal pertama (Q1) tahun 2024, perusahaan penerbangan terbesar di Amerika Serikat (AS), Boeing, mengalami kerugian sebesar US$ 388 juta, atau sekitar Rp 5,7 triliun. Ini terjadi saat perusahaan mengalami sejumlah insiden yang melibatkan pesawat terlarisnya, seperti 737 MAX, 777, dan 787 Dreamliner.

Secara khusus, pendapatan turun 8% menjadi US$ 16,6 miliar (Rp 270 triliun), turun US$ 1,4 miliar (Rp 22 triliun). Jumlah pengiriman jet ke pelanggan maskapai penerbangan menurun drastis sebagai akibat dari sejumlah masalah yang terjadi pada perusahaan pembuat pesawat tersebut.

Selain itu, Boeing mengumumkan bahwa, untuk sisa tahun ini, ia akan memproduksi lebih sedikit jet 737 MAX dari rencana semula karena jalur perakitannya mengalami masalah. Selain itu, masalah pemasok akan membatasi produksi 787 Dreamliner yang lebih besar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours