Rupiah mulai bangkit dari kondisi tertekan dalam dua hari berturut-turut setelah libur lebaran. Bahkan berdasarkan data Refintiv, rupiah diakhiri menguay 0,28% yakni Rp16.170/US$ pada Kamis, 18 April 2024. Kondisi ini terjadi selama indeks dolar AS (DXY) mereda.
Meski demikian, data-data ekonomi AS masih tetap dipantau para investor. Data tersebut memiliki pengaruh terhadap kebijakan moneter bank sentral dan kondisi geopolitik di Timur Tengah.
Meskipun rupiah yang mencoba kuat, justru tren pergerakannya masih cukup lemah. Rupiah saat ini menguji garis rata-rata selama 20 jam atau MA 20. Jika tidak dapat ditembus ke bawah, pelemahan berikutnya mungkin diuji di posisi Rp16.240/US$, berdasarkan high candle intraday pada 17 April 2024. Namun, jika MA20 berhasil ditembus ke bawah, penguatan berikutnya mungkin diuji di support MA50 sekitar Rp16.085/US$.
+ There are no comments
Add yours