PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah mengeluarkan surat utang senior senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp7,94 triliun. Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, mengungkapkan bahwa penerbitan obligasi global ini bertujuan untuk diversifikasi dan mendukung pertumbuhan BNI dalam mata uang rupiah dan valas. Investor global merespons rencana penerbitan ini dengan sangat positif, terbukti dari permintaan yang melebihi rencana hingga 6,4 kali lipat pada saat Initial Pricing Guidance (IPG).
Novita menyatakan bahwa tingginya minat investor global mencerminkan kepercayaan yang baik terhadap kinerja fundamental BNI dan transformasi yang sedang berlangsung, serta keadaan ekonomi nasional yang stabil. Ini merupakan penerbitan kedua oleh BNI setelah sebelumnya merilis obligasi senilai US$ 500 juta pada tahun 2021.
BNI memiliki program EMTN yang memungkinkan mereka untuk menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah maksimal US$ 2 miliar atau setara Rp 28 triliun. Meskipun demikian, di tengah kondisi ekonomi yang sulit akibat pandemi, rencana penerbitan ini tetap mendapat respon positif dari investor global, dengan permintaan yang melebihi nilai yang diterbitkan. BNI telah menunjuk Citigroup dan HSBC sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Bookrunners untuk penerbitan ini.
+ There are no comments
Add yours