Harga komoditas batu bara mengalami penguatan seiring dengan laporan yang menyoroti dominasinya dalam meningkatkan emisi karbon dioksida pada tahun sebelumnya. Data dari Bloomberg yang dikutip pada Selasa (26/3) mengungkapkan bahwa harga batu bara berjangka kontrak April 2024 di ICE Newcastle menguat 1,45% atau sebesar 1,80 poin, mencapai level 126,30 per metrik ton.
Penguatan ini didorong oleh kebutuhan yang tetap tinggi terutama dari China dan India, serta dampak perang di Ukraina yang memengaruhi pasokan global. Meskipun batu bara menghadapi tekanan terkait isu iklim dan pemanasan global, permintaan yang tinggi dari beberapa negara berkembang masih menjadikan komoditas ini tangguh.
Sementara itu, harga crude palm oil (CPO) juga mencatatkan penguatan yang didukung oleh ekspor yang kuat dan pertumbuhan output yang lemah. Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia pada kontrak April 2024 menguat 30 poin menjadi 4.382 ringgit per metrik ton. Hal ini dipicu oleh kinerja ekspor yang meningkat, terutama dari Malaysia, yang mengalami peningkatan sebesar 13,8% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Para produsen komoditas juga tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dengan menyeimbangkan antara energi terbarukan dan komoditas konvensional. Peningkatan harga batu bara dan CPO memberikan optimisme bagi industri komoditas, sementara perkembangan di pasar global terus dipantau untuk memahami dampaknya terhadap harga dan permintaan kedepannya.
+ There are no comments
Add yours