Potensi penguatan La Nina telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani biji-bijian di Argentina, salah satu negara penghasil terbesar di dunia.

Bursa biji-bijian Rosario mengutip Reuters dalam laporan Senin, mencatat bahwa kemungkinan terjadinya La Nina pada Oktober 2024 sebesar 77%, yang dapat membawa dampak cuaca kering dengan hujan yang minim. Argentina, yang baru saja pulih dari La Nina selama tiga tahun berturut-turut, berpotensi mengalami penurunan produksi gandum, jagung, dan kedelai akibat kondisi kering. Hal ini diproyeksikan oleh pihak bursa berdasarkan jarangnya tingkat pendinginan yang terjadi dalam 25 tahun terakhir, menyerupai kondisi pada akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008.

Sementara itu, pengaruh La Nina juga diprediksi dapat meluas ke Brasil, Uruguay, dan Paraguay, mengakibatkan penurunan hasil pertanian yang kemudian berdampak pada pasar global. Di sisi lain, BMKG memperkirakan bahwa Indonesia akan memasuki fase La Nina pada Juli hingga September 2024, yang berpotensi menyebabkan cuaca basah, banjir, dan badai tropis di negara tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours