Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa ada perubahan dalam jumlah peminjam aktif (borrower) yang beralih dari Pulau Jawa ke daerah di luar Jawa dalam platform fintech P2P lending, yang menawarkan akses pinjaman online (pinjol).
Agusman, selaku Ketua OJK menyatakan bahwa P2P lending memberikan alternatif solusi terkait sulitnya akses keuangan di wilayah luar Pulau Jawa. Sementara data OJK menampilkan, mayoritas peminjam aktif pinjol berasal dari Pulau Jawa yakni 73,34%, sisanya berada di luar Pulau Jawa sebanyak 26,66%, terhitung pada 31 Desember 2023.
Kini terjadi perpindahan peminjam aktif pinjol ke daerah di luar Jawa, meskipun meningkat sedikit sebesar 1,01% secara tahunan dari 4,77 juta menjadi 4,82 juta orang. Sementara itu, jumlah outstanding pinjaman turut melonjak sebesar 28,10% secara tahunan, mencapai Rp13,87 triliun dari sebelumnya Rp10,83 triliun.
Secara garis besar, OJK mengetahui akumulasi outstanding fintech P20 lending per Desember 2023 yakni naik ke Rp59,64 triliun dibanding tahun sebelumnya.
+ There are no comments
Add yours