Bursa Asia-Pasifik bergerak variatif pada pembukaan perdagangan hari ini (12/3/2024). Hal ini terjadi di tengah sikap wait and see pelaku pasar perihal data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis malam ini. Per pukul 08:30 WIB, indeks Shanghai Composite China terpantau melemah pada pagi hari ini, yakni turun tipis 0,21%. Begitu pula indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,4%.
Saat ini, investor dinilai bersikap wait and see perihal data inflasi dan inflasi inti AS yang akan dirilis malam ini. Laju inflasi AS secara tahunan (year on year/yoy) diperkirakan konsensus akan tetap sama di angka 3,1%. Sementara inflasi inti diperkirakan sedikit melandai ke angka 3,7% yoy untuk periode Februari 2024.
Inflasi diperkirakan masih sama dengan periode Januari 2024 karena meningkatnya harga bensin kemungkinan akan menekan inflasi pada bulan Februari, dan berpotensi memperkuat keputusan bank sentral AS (The Fed) untuk mengambil pendekatan yang lebih lambat dengan menurunkan suku bunga.
Para ekonom memperkirakan bahwa harga berbagai macam barang dan jasa naik 0,4% pada bulan tersebut, tepat di depan kenaikan 0,3% pada bulan Januari, menurut konsensus Dow Jones. Tidak termasuk pangan dan energi, kenaikan inflasi inti diperkirakan sebesar 0,3%, juga sepersepuluh poin persentase dibandingkan bulan sebelumnya.
+ There are no comments
Add yours